Bagi saya, musik adalah bagian dari hidup yang tak dapatMusik adalah salah satu cara mengekspresikan diri
terpisahkan. Musik memberi banyak arti dalam hidup saya. Sesuatu yang
mengisi hari – hari saya. Saat saya bekerja, saat saya memasak atau
mencuci, saat saya sedang menulis atau saat saya sedang tidur. Musik
adalah sesuatu yang membuat anak saya tersenyum dan bergoyang saat
mendengarkannya. Musik adalah sesuatu yang selalu ada menemani saat
saya sedang bahagia, atau saat saya sedang sedih.
Anda tentu tau, ada beragam cara untuk mengekspresikan diri.
Beberapa orang memilih media lukis untuk berekspresi. Beberapa orang
yang lain lebih suka menulis untuk menyalurkan ide, pendapat, idealisme
atau wujud ekspresi diri yang lain. Bisa menulis puisi, novel, prosa,
artikel dan masih banyak media tulis yang lain. Diantara beragam cara
untuk berekspresi, salah satu cara saya dalam berekspresi adalah
bermusik.
Waktu kecil, saya senang sekali jika diberi kesempatan untuk
bernyanyi di depan kelas (Mungkinkah saya sudah terjangkit penyakit
narsis sejak jaman dulu?). Rasanya senang dapat menyanyikan sesuatu
dengan suara kita dan dengan gaya yang boleh kita kreasi sendiri.
Saat sudah remaja, saya bersama beberapa teman wanita bergabung dalam sebuah band. Namanya La-nina.
Dalam band tersebut saya sebagai Lead guitarist. Jangan berfikir saya
adalah pemain yang top markotop, saya Cuma seorang remaja yang lagi
senang – senangnya tampil, manggung, bermain ‘gila-gila an’ bersama
teman – teman seband saya. Disitu lah saya merasa punya tempat untuk
berekspresi melalui permainan gitar (yang mungkin saat itu masih jauh
dari bagus). Tapi untuk ukuran pelajar SMU, dan seorang cewek, sudah
lumayan lah.
Saat main (di panggung) , saya suka bermain gitar sambil jingkrak
jingkrak mengikuti alunan musik. Saya lebih suka bermain gitar dengan
full distortion di dalamnya. Saya suka bermain gitar dengan belt yang
dipendekkan sehingga body gitar berada tepat di depan dada dan perut
saya. Saya suka merasakan keringat yang mengucur deras membasahi tubuh
hingga badan terasa panas. Saya suka melihat penonton yang bergerak
atau melompat – lompat mengikuti hentakan musik. Saya suka mendengar
tepuk tangan penonton saat kami selesai memainkan satu lagu.. SERU!
Aah.. ternyata tidak hanya bisa berekspresi, dengan bermusikpun kita bisa mendapatkan apresiasi.
Musik untuk ketenangan dan relaksasi
Tahun 2003, pertama kali saya mengenal / mendengar musik Maksim
(Piano Player). Sambil mendengarkan lagunya, saya biasa duduk di lantai
dan berusaha relaks dengan mengatur pernafasan. Karena efeknya sangat
bagus dan baik bagi tubuh maupun jiwa, saya mencoba membagi pengalaman
dengan beberapa orang, salah satunya teman kakak saya. Nah, ternyata
teman kakak saya ini malah jauh lebih dulu menjalankan kegiatan ini, dan
dia menyampaikan pada saya bahwa kegiatan ini dinamakan meditasi. Dari
nya saya diajari lebih dalam mengenai meditasi. Tentang cara, manfaat
sampai dengan contoh musik – musik yang dapat dipakai dalam kegiatan
ini.
Musik dan cara yang tepat dalam menjalankan meditasi dapat sangat
bermanfaat bagi kita. Mulai dari pengelolaan stress, kesehatan,
ketenangan pikiran, Kedamaian hati, melatih konsentrasi dan masih banyak
lagi yang lain.
Untuk manfaat dan referensi Musik Meditasi dapat dilihat disini
Musik adalah insprirasi
Saya mengagumi beberapa musisi dan musik musik mereka begitu
menginspirasi. Baik dari segi bermusik maupun lirik yang ada
didalamnya. Salah satunya adalah Bang Iwan Fals. Seperti yang kita tau,
lirik – lirik lagu Bang Iwan sangat kritis dan tak jarang ‘nyentil’
pemerintah negri kita. Banyak orang yang sejenak tersadar akan kondisi
sosial tanah air. Orang kagum dan menjadi penggemar Bang Iwan karena
lagu-lagunya mudah dicerna dan mengandung pesan-pesan humanis yang
mendalam. Seperti pada lagu Doa Seorang Wanita Pengobral Dosa, Orang
pinggiran, Ibu, Sore tugu pancoran, dll saya dapat merasakan jiwa sosial
yang tinggi di dalamnya. Sedangkan pada lagu Sore tugu pancoran, Satu,
Oemar Bakri, Bento saya dapat merasakan ketidak puasan atas
pemerintahan atau kondisi politik di Indonesia.
Kemudian, Mbah Surip. Sosok tua yang unik ini juga termasuk musisi
yang inspiratif bagi saya. Di saat band band Indonesia yang ke
Melayu-melayu’an bermunculan dan menjamur, Mbah Surip berani menyajikan
musik yang sama sekali berbeda. Contohnya adala lagu Tak gendong dan
Bangun Tidur. Sederhana tapi unik. Biasa – biasa saja, tapi Luar
biasa. Buktinya, hingga beliau sudah meninggal, musiknya tetap disuka
dan dinikmati oleh berbagai kalangan.
Musisi (dan atau Band) lain yang menginspirasi saya antara lain adalah Bono (U2), Coldplay, Radiohead, Keane, Rialto, dll.
Siapa musisi yang menginspirasi Anda?
Musik adalah alunan kasih sayang
Saya ingat, waktu kecil dulu, Bapak sering menyanyikan lagu – lagu
untuk mengantarkan tidurku. Tidur kakak kakan dan adik ku juga. Ada
rasa nyaman dan hangat ketika mendengar Bapak menyanyikan lagu itu. Ada
rasa tenang yang mantap, kepasrahan dan kepercayaan, bahwa kami (saya
dan saudara – saudara saya) ada Bapak yang akan menjaga lelap kami.
Dan hingga kini, kebiasaan me’ninabobo’ kan dengan menyanyikan lagu
saya lanjutkan untuk Nina dan Nino (anak anak saya). Musik yang
terlantun dari bibir saya, dalam lagu yang saya nyayikan mungkin biasa –
biasa saja, tapi ada ‘makna’ yang dalam begitu terasa. Musik yang
mengalir seperti backsound untuk komunikasi sakral (semoga istilah ini
tidak berlebihan) antara Ibu dan anak. Seperti sentuhan pada
punggungnya, elusan pada rambutnya, ciuman di kening dan pipinya serta
tatapan mata penuh kasih. Saya yakin, mereka merasakan seperti yang
dulu saya rasakan saat di nyanyikan oleh Bapak saya. Musik..
Ada alunan kasih sayang di dalamnya.